Manajer Honda, Hiroshi Aoyama, kecewa pembalap asal Indonesia Andi Gilang gagal mencetak sejarah di Moto2 Prancis 2020.
Andi Farid Izdihar atau yang biasa disebut Andi Gilang mendapatkan hasil yang mengecewakan saat tampil di Moto2 Prancis 2020 di Sirkuit Bugatti, pada hari Minggu 11 Oktober 2020 kemarin.
Berdasarkan starting grid hasil kualifikasi Moto2 Prancis 2020, Andi Gilang memulai balapan dari posisi ke-27.
Andi Gilang langsung melesat ke posisi 17 saat balapan baru memasuki lap ketiga.
Posisi ini membuat Andi Gilang berpeluang mencetak sejarah jika ia mampu finis di posisi ke-15 pada Moto2 Prancis 2020.
Sebelumnya, pembalap asal Indonesia terakhir yang mampu meraih poin dalam Kejuaraan Dunia Moto2 adalah Doni Tata Pradita pada Oktober 2013.
Saat itu Doni Tata meraup satu poin setelah finis di posisi ke-15 pada balapan Moto2 Australia di Phillip Island.
Sayangnya, jejak Doni Tata Pradita gagal yang diikuti oleh Andi Gilang meski mendapat peluang emas di Moto2 Prancis 2020.
Andi Gilang harus gigit jari lantaran mengalami crash di tikungan ke-14 saat balapan yang berlangsung selama 25 putaran tersebut memasuki lap ke-6.
Seusai balapan, Andi Gilang mengaku kecewa dengan hasil negatif yang didapatnya di Le Mans.
“Hari ini, saya kehilangan opsi untuk mencetak poin pertama saya setelah mengalami kesulitan besar sepanjang akhir pekan,” kata Andi Gilang.
“Saya mendapat ritme yang bagus saat balapan, dan meski start saya tidak sempurna, saya mampu berada di dekat grup pembalap yang mencetak poin.”
“Ketika saya berada di posisi ke-17, salah seorang pembalap menyalip saya, dia mendorong saya ke bagian lintasan yang basah, padahal kami membalap dengan ban slick.”
Sementara itu rekan satu tim Andi Gilang, Somkiat Chantra berhasil mengakhiri balapan Moto2 Prancis 2020 dengan finis di urutan ke-9.
Sumber: bolasport
Discussion about this post