Pakar keamanan digital dari Swiss German University, Charles Lim menyarankan untuk selalu mengunduh aplikasi dari toko aplikasi resmi, seperti Play Store milik Google dan App Store milik Apple.
Hal tersebut dilakukan agar terhindar dari aplikasi palsu atau ilegal yang dapat membahayakan data pribadi. “Kemudian, perhatikan identitas pembuat aplikasi ini karena biasanya identitas dari pembuat aplikasi agak aneh kalau memang palsu,” ujar Charles dalam konferensi pers virtual, Selasa.
“Kalau mau lebih aman lagi, ada satu tips lagi, yaitu unduh aplikasi yang sudah ditandatangani atau sudah certified,” tegas Charles.
Dengan adanya certified apps, lanjutnya, maka aplikasi tersebut akan menjadi aplikasi yang bisa dipercaya. Meski aplikasi dalam toko resmi relatif lebih aman, riset yang dilakukan Charles menunjukkan bahwa sebanyak 30 persen aplikasi yang ada pada Play Store masih mengandung malware.
Malware tersebut dapat berupa dari yang sederhana, seperti menampilkan iklan, hingga yang paling parah dapat mengunci akses ke ponsel, yang artinya meminta uang tebusan yang biasanya dalam bentuk bitcoin.
Charles menyebut modus kejahatan siber tersebut dinamakan Ransomeware 2.0.
Charles menambahkan mendeteksi secara keseluruhan sebuah aplikasi bebas malware merupakan hal yang sulit, tetapi jika langkah proteksi dilakukan maka dapat meminimalisir ancaman kejahatan siber.
Discussion about this post